BKKBN Luncurkan Layanan KB dan Kesehatan Reproduksi, di 1.016 Pasar Tradisional
Pemerintahan | 26-Feb-2025 03:55 WIB | Dilihat : 59 Kali

MADIUN || Giripos.com– Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji, secara resmi meluncurkan kegiatan nasional pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (Kespro) di pasar-pasar tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia.
Acara peluncuran berlangsung di Pasar Sukolilo Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, hari ini, Rabu (26 Februari 2025), dan diikuti secara daring oleh perwakilan Kemendukbangga/BKKBN dari seluruh provinsi di Indonesia.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendekatkan layanan KB dan kesehatan reproduksi kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang selama ini mengalami kesulitan dalam mengakses layanan tersebut di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan klinik.
Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program "Grebek Pasar KB dan Kespro", yang secara serentak dilaksanakan di 1.016 pasar tradisional di seluruh Indonesia.
“Kami hadir di Kabupaten Madiun dalam rangka program Grebek Pasar untuk pelayanan keluarga berencana. Hari ini, 1.016 pasar tradisional di seluruh Indonesia kami kunjungi guna memberikan layanan KB dan distribusi alat kontrasepsi,” ujar Wihaji.
Menurutnya program tersebut diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas, terutama mereka yang bekerja di sektor informal seperti pedagang pasar, buruh pasar, dan pekerja sektor tradisional lainnya, yang sering kali tidak memiliki waktu untuk mengakses layanan kesehatan di fasilitas formal.
Langkah ini juga merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang ingin memastikan bahwa layanan KB dan Kespro dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat, termasuk mereka yang sering kali terlupakan dalam sistem layanan kesehatan.
Lebih lanjut, Menteri Wihaji menambahkan bahwa selain memberikan layanan KB, pihaknya juga turut meninjau kondisi kelompok "Lansia Berdaya"—para lansia yang masih aktif berjualan di pasar tradisional.
“Kami menemukan banyak lansia yang masih berjualan di pasar. Ini menunjukkan bahwa akses layanan kesehatan harus diperluas ke semua kalangan, termasuk para lansia yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk datang ke fasilitas kesehatan,” tandasnya.
Selain mengunjungi pasar, Menteri Wihaji juga melakukan peninjauan langsung ke Puskesmas Jiwan, untuk melihat pelaksanaan program KB dan Kespro di fasilitas kesehatan. Dengan adanya program ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga, mengurangi angka kehamilan tidak diinginkan, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga di Indonesia.
Related Articles


TOPIK TERPOPULER
BERITA POPULER
