Kraton Surakarta Gelar Hajad Dalem Sungkeman Panggabean, Sambut Hari Raya Idulfitri 1446 H
Peristiwa | 07-Apr-2025 05:52 WIB | Dilihat : 36 Kali

Solo || Giripos.com - Dalam rangka menyambut datangnya Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah, Kraton Surakarta Hadiningrat menggelar Hajad Dalem Sungkeman Pangabekten (sungkeman) yang dipimpin langsung oleh Raja Kraton Surakarta, Sri Susuhunan Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SSISKS) Pakoe Boewono XIII beserta Permaisuri Kraton Surakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakoe Boewono. Acara ini digelar di Sasana Narendra, kompleks Kraton Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (6/4/2025).
Acara sakral ini merupakan tradisi tahunan yang mengandung makna penghormatan dan permohonan maaf kepada pemimpin serta sesama anggota keluarga dan kerabat Kraton. Tradisi sungkeman menjadi simbol keluhuran budi pekerti, pelestarian adat istiadat, dan penghormatan kepada orang tua serta leluhur.
Putra Mahkota Kraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram turut hadir dalam acara ini. Ia terlihat mendampingi ayahandanya dalam menerima sungkeman dari para anggota keluarga besar dan abdi dalem kraton.
Selain Putra Mahkota, tampak pula kehadiran para putri SSISKS Pakoe Boewono XIII, antara lain GKR Timoer Rumbai, GRAy. Devi Lelyana Dewi, GRAy. Ratih, dan GRAy. Putri Purnaningrum. Beberapa kerabat dekat lainnya turut serta, seperti GKR Alit selaku Pengageng Keputren, dan KGPH Adipati Drs. Dipokusumo, M.Si. selaku Pengageng Parentah Kraton Surakarta, yang akrab disapa Gusti Dipo.
Hadir pula sejumlah adik perempuan SSISKS Pakoe Boewono XIII, seperti Gusti Raspiyah, Gusti Rahmaniyah, Gusti Dyah, serta anggota keluarga besar Kraton lainnya.
Usai acara, Gusti Dipo menyampaikan bahwa SSISKS Pakoe Boewono XIII secara khusus memanggil seluruh keluarga besar, kerabat, dan para abdi dalem untuk mengikuti tradisi sungkeman di Sasana Narendra.
“Sinuhun memanggil kami semua dan membuka pintu Sasana Narendra dengan lebar untuk acara Sungkeman Pangabekten hari ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tradisi sungkeman ini merupakan bentuk konkret pelestarian nilai-nilai sejarah dan budaya luhur Kraton Surakarta. “Ini adalah bentuk nyata dari bukti lestarinya nilai-nilai sejarah dalam menghormati orang tua dan leluhur,” pungkasnya.
Acara yang sarat makna ini dihadiri oleh sekitar 400 Abdi Dalem dan Sentono Dalem Kraton Surakarta. Mereka dengan penuh khidmat memadati Plataran Sasana Hadi, menanti giliran untuk dapat bersungkeman kepada junjungan mereka, SSISKS Pakoe Boewono XIII beserta GKR Pakoe Boewono.
Rangkaian prosesi diawali dengan Permaisuri Kraton, GKR Pakoe Boewono, yang menjadi sosok pertama menyampaikan sungkem kepada Raja. Kemudian disusul oleh Putra Mahkota, para putri, adik-adik raja, serta seluruh anggota keluarga besar Kraton Surakarta. Setelah itu, satu per satu Sentono Dalem dan Abdi Dalem mendapatkan kesempatan untuk bersungkeman sebagai bentuk hormat dan pengabdian kepada raja serta permaisuri.
Tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata keluhuran budaya Jawa yang terus dijaga dan diwariskan secara turun-temurun oleh Kraton Surakarta Hadiningrat sebagai bagian dari identitas dan kekayaan warisan budaya bangsa Indonesia.
Related Articles


TOPIK TERPOPULER
BERITA POPULER
