Diduga Ulah Dari Pengusaha Ayam,Gas Melon Langka, Aktivis Jawara:Tolong Pak Kapolres..!!
Daerah | 16-Apr-2024 07:20 WIB | Dilihat : 130 Kali

PROBOLINGGO// Bratapos.com- Beredarnya berita usaha peternakan potong ayam "Bandar Ayam" yang diketahui menggunakan gas elpiji subsidi di Dusun Asem Kandang, Desa Asembagus, memantik reaksi keras Gus Joy ketua Jaringan Aktivis Wakil Masyarakat (Jawara), dengan mengaitkan permasalahan tersebut dengan kelangkaan gas melon yang belakangan ini terjadi di wilayah kabupaten Probolinggo.
"Laporkan dan tolong pak kapolres segera tindak lanjuti. masyarakat kebingungan mulai bulan puasa kesulitan mau beli gas subsidi, eh malah disalahgunkan aturannya buat bisnis,"Clotehnya, di dalam grup WhatsApp Probolinggo. Minggu, 14/04/2024.
Pihaknya juga menyatakan, jika dibeberapa wilayah tersebut telah diduga kuat menjamur para agen yang tidak mengantongi ijin resmi.
"Banyak agen agen gak resmi di Desa desa, sehingga harga penjualannya tinggi, seminggu ini eceran naik Rp 20 ribu. pak polisi tolong ya cepat turun tangan dan segera ditindak lanjuti, bila perlu proses langsung sesuai aturan biar ada efek jera. jangan sampai seperti kasus pupuk yang kemarin para petani menjerit. mohon pak kapolres tegakkan keadilan, kasihan rakyat kecil seakan terus tertindas, toloooooong….. pak kapolres,"Sambungnya.
"Harga mahal itupun nyari di luar kecamatan…mumeeeet kalau gitu terus. pak polisi…toloooong tegakkan keadilan…", katanya lagi.
"Tolong bagi teman2 yang kenal sama pak kapolres sampaikan keluhan masyarakat sa,at ini bingung Gas elpiji untuk masak air, bingung sulit belinya, ada tapi mahal. itupun cuma bisa beli 1 tabung..tolong usut tuntas jangan hanya nunggu laporan…suruh turun ke toko toko dan para agen elpiji di desa desa. kalau ada kecurangan tangkap saja..jangan sampai rakyat berdemo..malu pak polisi kalau sampek ada demo demo terus, harga Gas 20 ribu, itupun sulit nyarinya..tolooong….cepat turun biar normal lagi.bagi yang mampu dak ada masalah. tapi bagi yang gak mampu menjeriiiit pak polisi…toloooooooooong..", tulisnya yang kemudian di amini anggota grup lainnya.
Seperti diketahui pada muatan berita sebelumnya, usaha potong ayam di dusun Asem Kandang desa Asembagus tersebut berdasar pengakuan salah satu pegawainya "AM" (inisial), saat dikonfirmasi ia menjelaskan proses produksi ayam potong menggunakan tabung gas melon (subsidi).
Namun berbeda dengan "DD" (inisial) selaku pemilik usaha, saat dikonfirmasi awak media dirinya mengelak dan beralibi karena stok gas nonsubsidi kosong. hal ini bertentangan dengan pernyataan ketua Jawara Gus Joy yang menyampaikan kekosongan stok adalah gas melon (subsidi).
Dibutuhkan ketegasan aparat terkait untuk menertibkan para pengguna gas subsidi untuk menegakkan peraturan sesuai dengan peraturan yang berlaku, LPG Tabung 3 Kg dalam Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 dan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2019. Juga peraturan melalui Keputusan Menteri ESDM No. 37.K/MG.01/MEM.M/2023 yang mengatur bahwa penggunaan gas elpiji 3 kg alias gas melon hanya boleh digunakan untuk kalangan tertentu saja.
Reporter: Wahyu
Editor /Publisher: Shelor
Related Articles


TOPIK TERPOPULER
BERITA POPULER
