Dugaan Pembalakan Liar di KPH Parengan, Dengan Adanya Keterlibatan Oknum Perhutani

Daerah | 20-May-2024 01:30 WIB | Dilihat : 222 Kali

Wartawan : redaksi
Editor : redaksi
Dugaan Pembalakan Liar di KPH Parengan, Dengan Adanya Keterlibatan Oknum Perhutani

TUBAN || Bratapos.com - Hutan gundul di wilayah KPH Parengan menjadi sorotan tajam akibat ulah pembalakan liar yang merusak alam. Penebangan pohon yang dilakukan tanpa reboisasi dan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan semakin marak di Kecamatan Parengan.

Perhutani, yang seharusnya menjaga, kini diduga tutup mata dan membiarkan kegiatan ilegal ini berlangsung, terutama di Desa Kumpulrejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban.

Informasi dari masyarakat setempat menunjukkan bahwa penebangan ini dilakukan tanpa surat perintah yang sah, menimbulkan dugaan adanya ilegal logging yang melibatkan oknum pegawai Perhutani.

Beberapa bekas potongan pohon terlihat baru yang diduga sengaja di tebang demi untuk keuntungan pribadi  tanpa memikirkan dampak lingkungan, hal ini akan menjadi sumber bencana, sumber malapetaka bagi kehidupan. Bukan hanya manusia yang terancam, namun juga ekosistem makhluk hidup lain akan terancam.

Tidak heran jika penebangan pohon tersebut aman-aman saja selama ini, ada dugaan keterlibatan oleh oknum pihak perhutani.

Berbekal informasi terkait pembalakan liar tersebut, kemudian awak media adakan wawancara kepada  narasumber sebut saja DJ yang mengatakan. "iya mas kemarin ada penebangan pohon yang dilakukan beberapa orang dan di duga di dukung oleh  oknum pegawai perhutani WN," ungkapnya, Senin (20/5/2024).

Atas informasi tersebut, kemudian di adakan mediasi di Balai Desa Kumpul Rejo, antara pihak Desa yang  juga memanggil  Dari pihak perhutani.

Menanggapi kejadian tersebut awak media Bratapos.com meminta konfirmasi kepada Hengki Waka KPH  Kecamatan Parengan melalui via chat WhatsApp, yang mengatakan," terimakasih informasinya pak, coba saya cek RPHnya mana ya," katanya.

Ketika di singgung terkait penebangan, Hengki Waka KPH menjelaskan," Kalau itu ada surat perintah tebang D pak, coba konfirmasi ke Asper, kalau di balai desa saya hanya koordinasi di Bu Kades," pungkasnya.

Lebih lanjut, dengan keterangan Waka kami awak media mencoba konfirmasi ke Asper namun belum bisa dihubungi, hingga berita ini ditayangkan (Bersambung.Red)

Pewarta Brendy

Editor/Publisher : Yatno Widodo

Related Articles