Isak Tangis Mengiringi Identifikasi Mayat Wanita Ditemukan di Ngawi, Diduga Korban Pembunuhan Sadis
Hukum | 17-Jan-2025 11:01 WIB | Dilihat : 141 Kali

NGAWI || Giripos.com - Isak tangis menggema di RSUD dr. Soeroto, Ngawi, ketika Ana Yuliana (29) beserta Hendi Suprapto (42), yang juga ayah tiri korban, mendatangi rumah sakit pada, Jum'at (24/1/2025). Untuk memastikan identitas jenazah yang ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025).
Jenazah tersebut diduga kuat merupakan anggota keluarga mereka, Uswatun Khasanah, seorang wanita asal Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Hendi Suprapto, yang mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam, menyatakan bahwa jenazah tersebut memiliki ciri-ciri yang sangat mirip dengan anak tiri mereka.
"Dilihat dari ciri-cirinya, 90 persen cocok dengan anak saya," kata Hendi dengan suara terbata-bata.
Korban yang diketahui bernama Uswatun Khasanah adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Selain itu, Hendi menjelaskan bahwa beberapa ciri khas korban yang dikenali seperti gelang, sandal, dan tindik di perut, membuat mereka semakin yakin bahwa jenazah tersebut adalah Uswatun.
Ana Yuliana, yang merupakan kerabat dekat korban, juga menceritakan bahwa Uswatun selama ini bekerja di Tulungagung dan sudah beberapa hari tidak dapat dihubungi.
"Korban meninggalkan rumah di Blitar pada Jumat (17/1/2025) lalu. Namun pada hari Senin dan Selasa, teleponnya tidak bisa dihubungi. Kami baru menerima kabar buruk ini pada malam hari melalui pihak kepolisian," ungkap Ana dengan nada penuh duka.
Ternyata, di balik kesedihan tersebut, Ana dan Hendi mengungkapkan bahwa mereka merasa sangat terkejut dan tak percaya dengan kabar kematian Uswatun yang diduga menjadi korban pembunuhan sadis. "Harapannya tubuh korban segera ditemukan utuh, dan pelaku pembunuhan segera ditangkap. Pelaku menunjukkan cara yang sangat tidak manusiawi dan sadis," tegas Hendi.
Ana Yuliana juga menambahkan bahwa korban meninggalkan dua anak yang masih kecil, yakni berusia 7 dan 10 tahun. Ia menjelaskan bahwa Uswatun sudah lama bercerai dengan suaminya dan terakhir kali bertemu dengannya pada Jumat (17/1/2025) lalu di Blitar.
"Saat itu, tidak ada firasat apapun. Kami hanya berbicara biasa, lalu dia pergi sendiri menggunakan sepeda motor," kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
Ana juga mengungkapkan bahwa Uswatun jarang membawa teman ketika pulang ke rumah. "Dia pamit keluar kota, tapi tidak pernah menyebutkan tujuan tujuannya," tambah Ana, sembari berharap kasus ini segera terungkap.
Pihak kepolisian setempat masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku dibalik peristiwa tragis ini. Kini, keluarga korban menantikan keadilan dan berharap tubuh Uswatun dapat ditemukan dalam kondisi utuh.
Related Articles


TOPIK TERPOPULER
BERITA POPULER
