2 Wartawan Diusir Pemilik Pabrik Tahu Saat Mencoba Klarifikasi Pencemaran Limbah Pabriknya

Daerah | 21-Feb-2024 05:56 WIB | Dilihat : 271 Kali

Wartawan : redaksi
Editor : redaksi
2 Wartawan Diusir Pemilik Pabrik Tahu Saat Mencoba Klarifikasi Pencemaran Limbah Pabriknya

JEPARA || Bratapos.com - Seorang awak media mendapatkan perlakuan kurang baik ketika mau klarifikasi terkait adanya limbah industri pabrik tahu di Desa Daren Kecamatan Nalumsari Jepara.

Kejadian bermula di hari Senin 19 Februari 2024, dua awak media mendapatkan petunjuk dan saran dari Sekretaris Desa Daren Ahmad Najib, dalam wawancara dengan awak media bahwa masalah pencemaran limbah pabrik tahu yang mengalir di sungai sehingga menyebabkan warga sekitar mengalami beberapa gangguan yakni dari lingkungan bau tidak sedap sumur sumur warga tercemar akibatnya warga yang menggunakan air sumur tersebut terkena penyakit gatal-gatal.

"2 tahun lalu kami sudah pernah memfasilitasi kedua belah pihak untuk dimediasi antara warga Desa Padurenan Kecamatan Gebog Kudus dengan pengusaha pabrik tahu di desa Daren Kecamatan Nalumsari Jepara. Dari hasil mediasi tersebut ada kesepakatan bahwa pemilik pabrik tahu Kandek 58 menyanggupi untuk membuat kubangan pembuangan limbah pabrik tahu sesuai keinginan dan saran pemdes Daren, yakni 3 kubangan dengan ukuran 5X6," ucap Najib Sekdes Daren.

Kemudian Hasil dari wawancara awak media dengan sekdes Daren mencoba mengklarifikasi ke pemilik pabrik tahu Kandek, namun ketika awak media bertamu ke rumah nya di Desa Daren yang tidak jauh dari pabrik tahu, malah mendapat perlakuan tidak mengenakan di mana kedua awak media dari Bratapos dan Buser Indonew diusir dengan nada marah-marah.

"Saya sudah tidak ngurus pabrik tahu itu,kalau mau tanya tanya silahkan sama anak saya," ucap Kandek dengan nada marah.

Bergegaslah awak media ke lokasi pabrik tahu untuk menemui anak kandek. Namun anaknya tidak ada di tempat, sedangkan para pekerja tidak ada yang tau kemana perginya anak pemilih pabrik tahu tersebut.

Di desa padurenan dukuh randu kuning RT 01 RW 06 puluhan warga mengalami gatal-gatal di sekujur tubuhnyaa. Kuat dugaan penyebabnya karena limbah pabrik tahu di Desa Daren Kecamatan Nalumsari Jepara yang saluran pembuangan limbahnya mengalir ke Sungai.

Sedangkan Sungai tersebut mengaliri ke sumur-sumur warga. Akibatnya sumur menjadi bau dan ketika dimusim kemarau, bau tidak sedap menyelimuti seluruh pemukiman warga di Dukuh Randukuning .

Warga sudah melakukan protes kemana mana namun belum ada tanggapan dan tindakan dari pemerintah baik pemerintah Desa dan Kecamatan, sehingga warga putus asa.

"Kami sudah protes kemana-mana, namun sampai saat ini kami belum mendapatkan kepastian dan tindakan tegas dari pemerintah manapun. Sudah 2 tahun lebih masalah ini , tapi belum ada kepastian. Kalau tidak ada tanggapan, saluran Sungai yang arah ke pemukiman kami, kan saya tutup," ucap Nor Akhsin (40) warga Randukuning . (Nazar)

Related Articles