Dana Desa Tirtoyudo dan Ngadas Kebobolan Ratusan Juta, Diduga Akibat Kelalaian Token CMS
Pemerintahan | 15-May-2025 08:21 WIB | Dilihat : 237 Kali

MALANG || GIRIPOS.com – Dana Desa Tirtoyudo dan Ngadas, Kabupaten Malang, diduga mengalami kebocoran hingga ratusan juta rupiah melalui sistem aplikasi Siskeudes. Ironisnya, pencairan dana yang seharusnya melewati proses verifikasi berlapis dari Perangkat Desa, Bendahara, Sekretaris Desa hingga Kepala Desa, tetap tidak mampu mencegah terjadinya pembobol ini.
Inisial (W) ,Kepala Urusan Perencanaan Desa Tirtoyudo, secara terbuka mengakui perbuatannya dalam membobol dana desa melalui manipulasi sistem Siskeudes. Ia menyebutkan bahwa dirinya telah dimintai keterangan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta Inspektorat Kabupaten Malang. Hasil dari beberapa kali pertemuan menyepakati bahwa (W) diwajibkan mengembalikan seluruh kerugian yang diderita oleh kedua desa tersebut.
Dalam wawancara dengan awak media, (W) menyatakan bahwa token untuk pencairan dana desa yang seharusnya menjadi tanggung jawab penuh kepala desa telah diserahkan kepadanya.
"Token itu diberikan oleh kepala desa kepada saya. Selain itu, aplikasi Siskeudes juga bisa dibobol hanya dengan mengunggah kertas kosong terkait dokumen SPP dan PPh," terang W saat dikonfirmasi awak media, Rabu (14/5/2025).
Pernyataan tersebut menimbulkan pertanyaan besar dari publik, jika sistem pencairan sudah sedemikian ketat, bagaimana bisa terjadi kebocoran? Dan mengapa hingga kini kasus ini belum ditangani oleh aparat penegak hukum, seperti Tipikor?
Saat dimintai konfirmasi, Camat Tirtoyudo enggan memberikan komentar lebih jauh. Ia hanya menyatakan bahwa seluruh penanganan kasus berada di bawah kewenangan DPMD dan Inspektorat Kabupaten Malang.
Kasus ini menambah deretan dugaan penyalahgunaan dana publik di tingkat desa, sekaligus membuka perdebatan tentang lemahnya sistem pengawasan dan akuntabilitas dalam pengelolaan Dana Desa.
Sangat disayangkan, hingga berita ini ditayangkan, Adek Purwanto Kepala Desa Tirtoyudo terkesan menghindar dan tidak mau memberikan keterangan kepada awak media. Baik saat didatangi ke Kantor Desa maupun dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp.
Pewarta : Black
Related Articles


TOPIK TERPOPULER
BERITA POPULER
