Haul Mbah Zainal Abidin Disambut Meriah Sunatan Massal, Reog Ponorogo, hingga Ngaji Bareng Warnai Kegiatan
Daerah | 05-Aug-2025 11:11 WIB | Dilihat : 108 Kali

Gresik | giripos.com - 5 Agustus 2025 – Ribuan warga memadati Alun-Alun Wong Bodho, Desa Sidowungu, Menganti, dalam rangkaian acara Sambassal 2025, sebuah perhelatan akbar memperingati Haul Mbah Zainal Abidin yang berlangsung dari 3–5 Agustus 2025.
Mengusung slogan khas berbahasa Jawa, “Ojo Dadi Gluduk Jedar Jeder Tanpo Udan” (Jangan hanya gaduh tanpa tindakan nyata), acara ini menyatukan unsur keagamaan, sosial, dan budaya dalam satu ruang silaturahmi akbar.
Ragam Acara Penuh Makna
Hari pertama dibuka dengan check sound, disusul pagelaran Reog Ponorogo, tahlil umum, dan sunatan massal yang diikuti puluhan anak dari berbagai desa sekitar. Malam puncak ditutup dengan ngaji bareng bersama ulama dan tokoh agama.
“Saya diundang oleh Bapak Sukhoiri untuk menghadiri haul, sunatan massal, dan santunan anak yatim. Antusiasme masyarakat Gresik luar biasa. Ini kali kedua saya hadir di wilayah Menganti, khususnya di lingkungan PSHW TM Cabang Gresik,”
ujar H.R. Agus Wiyono Santoso, S.Sos, tokoh PSHW TM sekaligus Bapak Pengasuh PSHW TM.
Suasana makin khidmat dengan kehadiran para tokoh agama dan pemuka masyarakat. Foto-foto mereka menghiasi sisi kiri dan kanan panggung utama, menjadi simbol penghormatan serta semangat persatuan.
Apresiasi dari Berbagai Pihak
Ketua PSHW TM Cabang Surabaya, Endro Sulistiyono, turut hadir dan memberikan apresiasi atas suksesnya acara:
“Acara ini luar biasa. PSHW TM Cabang Gresik dan Surabaya sangat mendukung. Semoga ke depan Cabang Surabaya juga bisa menghadirkan Bapak Pengasuh PSHW TM seperti malam ini, untuk terus mengenalkan pencak silat sebagai budaya Indonesia.”
Sementara itu, di tempat terpisah, Drs. Agus Supriyanto, Ketua PSHW TM Cabang Gresik, memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh ranting PSHW TM yang telah ikut menyukseskan acara sosial ini.
“Ini bagian dari dakwah budaya. Pencak silat adalah warisan Indonesia yang harus dikenalkan ke masyarakat luas,” ujarnya.Dampak Sosial Nyata
Selain nuansa spiritual dan budaya, Sambassal 2025 juga membawa dampak sosial. Program khitanan massal dan santunan anak yatim menjadi bukti nyata kepedulian panitia terhadap masyarakat.
Banyak warga mengaku terbantu, terutama dari segi biaya dan fasilitas. Anak-anak yang dikhitan juga mendapat bingkisan dan dokumentasi gratis dari panitia.
Ajang Silaturahmi dan Pelestarian Budaya
Lebih dari sekadar peringatan haul, Sambassal 2025 telah menjadi ruang ekspresi lintas golongan. Warga dari berbagai latar belakang berkumpul dalam semangat yang sama: merawat nilai-nilai keislaman, budaya lokal, dan kebersamaan sosial.
Slogan “Ojo Dadi Gluduk Jedar Jeder Tanpo Udan” kembali mengingatkan semua bahwa bukan hanya suara yang dibutuhkan, tapi juga aksi nyata untuk kebaikan bersama. witnyo
Related Articles


TOPIK TERPOPULER
BERITA POPULER
