PPIH Kloter Kabupaten Banyuwangi Ikuti "BIMTEK" Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan

Daerah | 01-Mar-2024 10:19 WIB | Dilihat : 83 Kali

Wartawan : redaksi
Editor : redaksi
PPIH Kloter Kabupaten Banyuwangi Ikuti "BIMTEK" Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan

BANYUWANGI || Bratapos.com – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter Jamaah Haji Embarkasi Surabaya dari Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur mengikuti Bimbingan Teknis PPIH Kloter terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 10 hari, mulai Kamis (29/02/2024) hingga Sabtu (09/03/2024) yang diikuti sebanyak 530 peserta.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Husnul Maram ketika membuka acara mengingatkan, bahwa PPIH adalah petugas haji Indonesia, sehingga tidak hanya melayani jamaah dalam kloter saja, tetapi jika dibutuhkan juga harus melayani jamaah lainnya dari seluruh Indonesia.

"Para petugas haji wajib memakai seragam selama bertugas di tanah suci", kata Husnul Maram.

PPIH dari Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari 3 Ketua Kloter, 3 Pembimbing Ibadah, 4 Dokter dan 5 perawat mengikuti kegiatan tersebut.

Bimtek ini sangat penting bagi penyelenggaraan haji, terlebih saat ini lebih banyak jamaah lansia maupun resiko tinggi. Para calon petugas haji tersebut disamping menerima materi dari para fasilitator yang bersertifikat, juga menyamakan visi dalam tim.

Salah satu calon Ketua Kloter Jamaah Haji tahun 2024, Syafaat menyampaikan, bahwa dalam satu kloter (kelompok terbang) dipimpin oleh seorang Ketua Kloter, satu pembimbing ibadah, seorang dokter dan dua orang perawat.

"Dengan bimtek terintegrasi ini kita bisa bertemu dengan tim yang akan menyertai jamaah, serta mendapatkan informasi terbaru dalam kebijakan penyelenggaraan ibadah haji", ujar Syafaat.

Calon Dokter kloter asal RSUD Genteng, Zuwwidatul Husna menyampaikan, bahwa sebuah kehormatan baginya dipercaya untuk melayani Jamaah Haji tahun 2024.

Zuwwidatul Husna mengatakan, meskipun secara mandiri pernah melaksanakan ibadah haji, namun untuk menjadi petugas, masih harus banyak belajar kepada para fasilitator.

"Menjadi jamaah haji tentunya berbeda ketika menjadi petugas, karena harus mengutamakan layanan kepada jamaah", ucapnya.

Pewarta : Ruslan AG
Editor/Publisher : Shelor

Related Articles