Blora | Girpos.com, Blora - Audensi yang dilakukan selama tiga jam di Hotel Azzana Garden Hill Blora, Kamis (27/2/2025) sore, tidak membuahkan hasil alias sia-sia. Sementara itu, pihak Pertamina EP Field Cepu Zona 11 yang hadir memilih diam seribu bahasa saat ditanya oleh wartawan.

Ketua PPMSTL, Daryanto, terkait audensi tersebut mengatakan, "Audensi ini tidak membawa hasil apa-apa." Lebih lanjut, Daryanto menjelaskan, "Regulasi ini bukan kewenangan Pertamina, tetapi kewenangan SKK Migas."

Daryanto juga menyampaikan bahwa pihaknya akan berdiskusi terlebih dahulu dengan para penambang karena banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya dari sumur tua. "Poin harapan mereka adalah tetap menambang, bisa mengirim, dan mendapatkan hasil seperti biasa tanpa meninggalkan kearifan lokal," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa total penambang yang menggantungkan hidupnya dari sumur tua mencapai 900 orang.

Di lain pihak, Asisten 2 Bupati Blora, Dasiran, menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Blora hanya berperan dalam mendorong percepatan perizinan.

"Tuntutan penambang adalah percepatan izin sehingga mereka dapat kembali bekerja," ujarnya.

Terkait solusi yang diharapkan, Dasiran mengungkapkan bahwa pihak Pertamina menyatakan tidak ada regulasi yang mengatur aktivitas penambangan jika izin belum dikeluarkan.

"Itu yang harus kita dorong, percepatan perizinan," katanya.

Saat ditanya mengenai kondisi aktivitas penambangan saat ini, apakah masih berjalan atau berhenti total, Dasiran menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan Pertamina.

"Itu kewenangan Pertamina," ujarnya. totok