MADIUN || Giripos.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Madiun pada Sabtu (15/3/2025) sore mengakibatkan banjir di sejumlah daerah. Salah satu dampak tragis dari kejadian ini adalah hanyutnya seorang warga bernama Wahyudiono (67), warga Desa/Kecamatan Dagangan, yang terseret arus banjir.

Menurut keterangan anak korban, Zainal Arifin, peristiwa naas itu terjadi setelah Wahyudiono selesai berbuka puasa dan hendak melaksanakan ibadah salat. Saat itu, banjir datang secara tiba-tiba dan menerjang rumah mereka.

"Kejadiannya pas mau salat. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, lalu tembok sebelah kamar ambrol dan rumah ikut terbawa arus," ujar Zainal.

Banjir ini diduga terjadi akibat longsornya tanggul di salah satu jembatan, yang tidak mampu menahan derasnya arus air sungai. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, menjelaskan bahwa erosi sungai yang deras menyebabkan tanggul jebol, sehingga air meluap ke permukiman warga.

"Air sungai yang deras menggerus tanggul hingga longsor, menyebabkan air meluap ke permukiman sekitar," jelas Boby.

Hingga saat ini, pencarian korban belum bisa dilakukan secara penuh karena arus air yang masih sangat deras. BPBD Kabupaten Madiun bersama Basarnas masih berkoordinasi untuk menentukan langkah pencarian yang aman dan efektif.

"Pencarian belum bisa dilakukan malam ini karena kondisi arus sangat deras. Namun, tim BPBD sudah bersiaga di beberapa titik untuk mencegat kemungkinan korban terbawa arus hingga ke Sungai Catur," tambahnya.

Sementara itu, pihak BPBD akan menurunkan perahu untuk pencarian korban saat kondisi memungkinkan. Warga setempat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, mengingat curah hujan masih cukup tinggi di wilayah Madiun.