Namlea, Bratapos.com - Perum Bulog Kanwil Maluku dan Maluku Utara, melalui Kepala Wilayahnya, Chairul Mazhar, melakukan peninjauan terhadap penyerapan beras lokal di gudang Bulog Mako, Desa Waenetat, Kecamatan Mako, Kabupaten Buru, Maluku, pada Rabu (24/4/2024).

Chairul menjelaskan bahwa Bulog telah didorong oleh pemerintah untuk meningkatkan penyerapan beras lokal dengan tetap memperhatikan spesifikasi yang telah ditentukan.

"Kami di Bulog Maluku dan Maluku Utara, khususnya untuk wilayah Kabupaten Buru, siap menyerap atau menerima beras hasil petani lokal, namun kami juga harus mematuhi berbagai peraturan terkait kriteria dan spesifikasi beras," ungkap Chairul.

Hari ini, Bulog berhasil membeli 10 ton beras dari petani lokal Kabupaten Buru, dan akan mengevaluasi kemungkinan untuk memperoleh tambahan 20 ton sebagai pemasukan tahap pertama.

"Apabila beras tersebut memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Bulog, kami berharap dapat menyerap lebih banyak beras hasil petani lokal dari dataran Mako ke depannya," tambahnya.

Chairul juga menjelaskan bahwa mitra penyerapan beras oleh Bulog harus lolos verifikasi berdasarkan administrasi dokumennya.

"Mitra Bulog harus memiliki izin usaha dan memenuhi standarisasi kualitas mutu beras yang telah ditetapkan. Kami memberikan kemudahan harga bagi petani, namun beras yang dibeli harus memenuhi standar kualitas beras medium, seperti kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 20%, dan butir menir maksimal 2%," jelasnya.

Beras yang dibeli oleh Bulog dari masyarakat dihargai sebesar Rp.11.000 per kg, namun Bulog menjualnya dengan harga Rp 10.550 per kg.

"Beras yang dibeli dalam karung 50 kg harus memiliki berat di atas 50 kg. Jika kurang dari 50 kg, kami akan mengembalikannya kepada petani," pungkas Chairul. ***