Bojonegoro||giripos.com - BKM  Makmur Santosa Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu, Blora, diduga pengelolaannya tidak transparan dan cenderung tertutup.

Seperti apa yang disampaikan oleh Nugroho ketua RW 8 Kelurahan Cepu menduga bahwa ada penyelewengan dana ratusan juta yang dilakukan oknum pengurus BKM Makmur Santosa Cepu.

Seperti apa yang disampaikan Nugroho "Selama pengelolaan
 e-warung  22 bulan sejak kegiatan dari tahun 2021 sampai 2022 lalu diduga ada korupsi didalamnya," ujar Nugroho saat ditemui wartawan di kantor Kelurahan Cepu, Senin (23/12/2024).

Lebih Lanjut nugroho mengungkapkan, bahwa BKM pernah mengelola program-program dari pemerintah yakni e-warung dengan jumlah penerima kurang lebih 1.200 KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Dengan nominal Rp 200.000/ orang.

"Perkiraan saya yang dibelanjakan hanya sekira Rp 170 ribu perorang. Sehingga ada perkiraan keuntungan Rp 30 ribu per orang," jelasnya.

Jika dikalikan 22 bulan selama tahun 2021 hingga 2022 diperkirakan ada keuntungan yang diterima BKM ratusan juta rupiah.

"Jika saya anggap 1.000 orang dikalikan Rp 30 ribu kemudian dikalikan 22 bulan, maka ada sekira Rp 660 juta," terangnya.

Namun, sampai saat ini dirinya selaku warga dan sekaligus ketua RW belum pernah menerima laporan keuangan dari kegiatan tersebut.

"Saya berusaha minta laporan, tapi tidak disajikan. Itu baru satu kegiatan, padahal BKM Cepu mengelola beberapa kegiatan termasuk simpan pinjam dan kegiatan lainnya," ungkapnya.

Salah seorang pengurus BKM Makmur Sentosa bernama Ponco Agus saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan WhatsApp tidak merespon.

Terpisah, Kepala Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu, Eki Novita saat dikonfirmasi terkait dugaan korupsi ditubuh BKM Makmur Sentosa mengatakan, jika saat ini pihaknya sedang memediasi kedua belah pihak.

"Saat ini kami sedang berusaha untuk memediasi kedua belah pihak yang sedang berselisih paham," ujar Eki Novita saat ditemui dikantornya, Senin ( 23/12/2024).
 
Diketahui, carut marut laporan keuangan  BKM " Makmur Sentosa" tahun 2023 terungkap saat Rembug Warga Tahunan yang digelar di balai kelurahan Cepu pada Minggu (4/2/2024). Ketua RW se kelurahan Cepu termasuk ketua Karang Taruna ada yang menolak dan ada yang menyetujui tapi dengan catatan,  laporan keuangan yang disampaikan pengurus BKM. 

Warga menanyakan laba hasil dari unit usaha penjualan tabung gas elpiji sejak tahun 2020 sampai akhir 2023, keuntungan dari e-warung dan biaya komunikasi pengurus. Selain itu, warga juga menyinggung status anggota yang menjadi ketua BKM yang notabebe melanggar AD-ART BKM Makmur Sentosa. 

 Beredar kabar hasil keuntungan e-warung tersebut "dinikmati" pengurus BKM dan digunakan untuk rekreasi ke Semarang. Ironisnya  pengurus yang ikut mendapat uang saku Rp 5.000.000 per pengurus.

" Terus selama ini, uangnya hasil penjualan elpiji kemana. Kok yang dilaporkan hanya bulan Oktober dan November 2023," ujar Aan ketua KarangTaruna.

Aan juga menanyakan keuntungan dari e-warung saat covid 19  yang mengatasnamakan dan dikelola oleh pengurus  BKM pada 2020. Selain itu juga biaya komunikasi yang jumlahnya puluhan juta rupiah. 

" Estimasi keuntungan dari e-warung setiap pendistribusian sembako ke warga kurang lebih 30 jutaan. Padahal saat covid, sebulan bisa sampai 2 kali. Tinggal mengalikan berapa kali total pendistribusiannya saat itu.  Uangnya juga kemana?," ujar Aan.

Diketahui pada tahun 2000 BKM Makmur Sentosa mendapat kucuran dana dari Bank Dunia sejumlah Rp 500.000.000. Uang tersebut untuk simpan pinjam warga kelurahan Cepu.  Setelah itu pada tahun 2009, kembali mendapat suntikan dana Rp 500.000.000. Selain simpan pinjam, BKM juga mengelola unit usaha penjualan tabung elpiji, BRI-link dan lainnya. BKM juga pernah melaksanakan pavingisasi di kampung Sidoarjo/ Semangat. Totok