Rembang||Bratapos.com Puluhan anggota yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat (Ormas) Lindu Aji Tedjo Kusuma Kabupaten Rembang menyambangi pabrik sepatu PT. Parkland World Indonesia (PWI) yang berada di desa Pasarbanggi, Clangapan, Rembang, Selasa ( 28/5/2024)   Ketua Lindu Aji Tedjo Kusumo Rembang bersama puluhan anggotanya mendatangi perusahaan sepatu guna mendapat klarifikasi terkait informasi yang menyebutkan bahwa PT PWI memungut biaya perekrutan karyawan. Oleh pihak PT, rombongan diterima dengan ditemui oleh perwakilan perusahaan PT PWI.   Ketua Lindu Aji Rembang Ali Ajib mengatakan bahwa usaha untuk klarifikasi belum pernah terjadi. “Hingga saat ini kami belum ada titik temu antara pihak Lindu Aji dengan salah satu perwakilan pabrik sepatu PWI, ” ungkapnya.   Perwakilan PT Parkland World Indonesia Rembang, dalam kesempatan tersebut diwakili oleh General Affair (GA) Ali. Ali mengatakan agar semua pihak sama sama menjaga perusahaan PWI agar perusahaan maju. Pihaknya akan memberikan informasi dan mengharap tidak ada keributan dan segala macam bisa disampaikan dengan damai.   “Ada masalah apa pak?, kita akan bantu jika kami bisa, tolong sampaikan apa permasalahnnya,” tanya Ali GA.   Dari pihak Lindu Aji menjawab diwakili oleh Ali Ajib, ” Tidak ada masalah apa- apa, teman teman hanya klarifikasi terkait dengan fee,” jelas Ali Ajib.   “Fee itu diminta jika ada yang masuk kerja disini,” Ali menambahkan. Ali GA pun memberikan sanggahan, “Sama sekali tidak ada, memang saya juga menangkap kabar buruk seperti itu, yuk kita sama sama mengontrol kalau misalkan ada, berantas itu supaya masyarakat Rembang bisa kerja disini dan tidak memakai uang,” tegas Ali GA.   “Menurutnya informasi yang beredar setiap orang yang masuk kerja di perusahaan sepatu ini harus membayar 3 juta,” pungkas Ali Ajib.   Read Pemuda Djoeang Pati Bersama Owner Amanah Mobilindo Salurkan Bantuan Korban Banjir Desa Banjarsari   Dialog berlangsung dengan aman meskipun kecurigaan Ormas Lindu Aji ini disangkal oleh pihak PT. Pihaknya menganggap dalam perekrutan ada oknum orang dalam yang memainkan, sehingga untuk bekerja sebagai karyawan pabrik tersebut harus membayar tiga juta Rupiah.