Gresik||Bratapos.com - Gengster merupakan komplotan atau grombolan usia muda atau remaja yang kerjaanya membuat huru hara dengan mengacung acungkan senjata baik sajam atau senjata lain yg dapat membahayakan pihak lain, dan gerakkanya sering dilakukan pada malam hari. Secara difinisi Genster menurut KBBI adalah sekolompok Bandit atau Penjahat sedang menurut Oxford Dictionary adalah sekomplotan penjahat kejam. Prilaku ini merupakan dampak multipllier effect salah satunya adalah timbulnya pengaruh pergaulan dengan bersinggungan budaya barat dan kekecewaan terhadap tidak terpenuhinya sebuah kepuasan apa yang menjadi keinginanya tersebut. Jalas prilaku Gengster merupakan perbuatan melawan hukum, melanggar peraturan perundangan karena aksi aksinya merupakan teror bagi publik, jika ini terus liar maka potensi meningkat aksinya menjadi aksi perampasan, pembegalan, dan perbuatan anarkis sesuka hatinya intinya berbuat sebuah kejahatan. dan ini jika Pemerintah dan aparat penegak hukum tidak tegas dan lengah maka akan berkembang menjamur menjadi grombolan yang terorganisir yang pada akhirnya mengganggu kondusifitas masyarakat. Maka jika perlu dibentuk SATGAS ANTI GENGSTER untuk membasmi para komplotan sampai ke akarnya, dan jika perlu merumuskan regulasi khusus untuk mengatasi kejahatan terorganisir ini, seperti halnya di negara AS dalam memberantas Gengster atau kelompok kejahatan terorganisir & pemerasan dengan membentuk regulasi yang namanya RICO (Racketeer Influenced and Corrupt Organizations Act) . Disisi lain perlunya pendekatan pada para orang tua untuk dapat betul2 memperketat pengawasan terhadap prilaku anak anak remajanya, edukasi dan pebimaan mental dan Karakter dalam lingkungan keluarga juga sangat penting. Tertangkapnya beberapa anggota Gengster beberapa waktu lalu, patut di apresiasi gerak cepat Polres Gresik. Kita harap terus masiv dalam pemberantasan sampai akarnya agar tidak timbul preseden buruk, karena kerawanan akan timbul berbarengan dengan dinamika Pilkada serentak 2024. Jangan sampai ada pihak pihak yang memanfaatkan keadaan ini dengan secara tidak bertanggungjawab. A Fajar Yulianto Dir YLBH Fajar Trilaksana