Gresik || Bratapos.com. Gerbong pergerakan dukungan parpol masih cair dan saling bermanuver, di samping melakukan kalkulasi internal, parpol masih saling wait and see terkait Paslon yang akan dimajukan, terkait siapa pasangannya, serta bentuk komposisi koalisi seperti apa nantinya. Mengingat jangka waktu Pendaftaran yang cukup lama di akhir Agustus, parpol dan calon masih memiliki cukup waktu untuk melakukan lobi-lobi politik dalam rangka menjajaki pembentukan koalisi. Setidaknya ada tiga unsur yang akan dijadikan pertimbangan parpol dalam memberikan rekomnya pada calon yang maju di Pilkada. yakni popularitas, elektabilitas, serta isi tas kesiapan Arsenal yang kuat. Popularitas calon akan berbanding lurus dengan elektabilitas, apalagi dikombinasi dengan membangun jejaring yang kuat, dan luas yang mencakup lintas komunitas, lintas tokoh masyarakat, lintas generasi, serta organisasi kemasyarakatan (ormas) dan seterusnya. Kesiapan finansial yang mapan menjadi faktor penentu berikutnya, dukungan finansial sangat penting dan wajib dimiliki oleh para calon dalam kontestasi pilkada, cost politik yang besar untuk memenuhi berbagai kegiatan operasional guna menjamin kampanye hingga hari H pencoblosan dapat berjalan dengan mudah dan lancar, serta pernak-pernik dan tetek bengeknya. Mengelola tiga aspek determinan ini dengan bijak dan tepat adalah langkah awal menuju kemenangan dalam pilkada, popularitas saja tidak cukup jika tidak ditunjang dengan elektabilitas yang tinggi begitu juga sebaliknya, semua itu tidak akan maksimal jika tidak didukung finansial yang kuat, sebab isi tas akan menjamin dan memastikan semua strategi dan taktik dijalankan dengan maksimal, melalui ramuan perencanaan yang matang dan strategi yang jitu Insya Allah kemenangan di depan mata. Mengutip pernyataan Nurhamim ketua DPD partai Golkar kabupaten Gresik, bangsa online Senin, 24 Juni 2024. "Dari sekian materi yang di survei itu nantinya akan disimpulkan siapa bacabup dan bacawabup yang peluang menangnya besar, dan mereka akan dikasih SK rekom untuk di usung Golkar pada pilkada Gresik 27 November". Dari paparan yang di persyaratan oleh partai Golkar kabupaten Gresik, setidaknya akan ada skenario tiga Paslon yang akan bertarung di pilkada Gresik, yakni koalisi yang dimotori oleh poros PDI -P, yang mengusung incumbent, koalisi Gerindra, serta poros ketiga koalisi PKB, atau bahkan hanya dua calon yang akan running berebut mandat warga Gresik, yakni poros koalisi Gerindra dan PDI-P yang berkolaborasi melawan poros koalisi yang digawangi PKB, atau skenario head to head antara poros koalisi Gerindra dr Alif melawan koalisi PDI-P yang mengusung incumbent Gus Yani. "Kemungkinan itu masih cair hingga detik ini," kata Novan. "Lantaran analisa dan spekulasi terus berkembang, setiap partai masih menunggu hasil survei elektabilitas calon mereka yang menjadi pijakan dalam penentuan langkah politiknya. Dengan prinsip kehati-hatian, partai Golkar saya perkirakan bandul politiknya kuat akan berlabuh di poros koalisi petahana," jelas Novan. Pewarta Jamal Sintaru