MADIUN || Giripos.com - Pembangunan saluran air (drainase) di Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, yang kontraknya ditandatangani pada 15 Juli 2024 dan memiliki masa pelaksanaan selama 60 hari, kini menunjukkan kerusakan parah meskipun belum genap sebulan sejak selesai.

Salah satu warga setempat, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan kepada media ini, bahwa fisik bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan. 

“Kemarin itu ada ayam yang lewat situ, waktu menginjak daerah situ bangunannya ambrol atasnya. Kan ya lucu, itu bangunan baru,” tuturnya pada Selasa, 8 September 2024.

Melihat kejadian tersebut, warga menilai bahwa bangunan yang sudah selesai itu mutunya sangatlah rendah.

"Nek koyo ngoten mutune bangunan lak awon tho mas. Niku wae garapane yo ketok kasar. Danane gede lho (kalau seperti itu mutu bangunan kan jelek mas. Sebelah situ pengerjaannya juga terlihat kasar. Dananya besar lho)," tegasnya.

Menurutnya, dengan keadaan bangunan yang seperti itu, ia menyayangkan pekerjaan yang sudah selesai tersebut. Harapannya bangunan bisa bertahan lama.

"Eman mas ningali garapan kados ngoten niku. Nggih mugi mawon awet. (Sayang mas melihat hasil pekerjaan seperti itu. Ya semoga bisa bertahan lama)," tutupnya.

Pemilik CV saat dikonfirmasi melalui media Whatsapp tidak mau menjawab, sampai berita ini ditayangkan.