BANYUWANGI || Giripos.com — Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, berlangsung meriah dengan gelaran karnaval budaya pada Sabtu (23/8/2025) siang. 

Salah satu penampilan yang mencuri perhatian datang dari SLB Negeri Tamanagung, yang mengusung tema "Pesona Warisan Budaya dan Tradisi Adat Blambangan".

Para siswa berkebutuhan khusus dari SLB Negeri Tamanagung tampil percaya diri mengenakan kostum khas Blambangan, lengkap dengan atribut budaya lokal. Mereka tidak hanya sekadar berjalan dalam arak-arakan, tetapi juga menampilkan ekspresi seni yang penuh makna, mulai dari teatrikal sederhana, barisan maskot, hingga simbol-simbol kebangsaan seperti bendera Merah Putih, lambang Pancasila, dan gambar Presiden RI.

Kepala Sekolah SLB Negeri Tamanagung, Pipit Suparlin, menegaskan bahwa keikutsertaan sekolahnya dalam karnaval ini bukan sekadar memeriahkan peringatan kemerdekaan, tetapi juga sebagai sarana penguatan karakter bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

“SLB Negeri Tamanagung perlu mengenalkan nilai-nilai cinta tanah air kepada peserta didik. Melalui pawai budaya ini, mereka belajar menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas bangsa sekaligus melestarikan tradisi Blambangan,” jelas Pipit.

Partisipasi SLB Negeri Tamanagung melibatkan seluruh unsur sekolah, mulai dari guru, siswa, hingga wali murid. Sebanyak lima kendaraan disiapkan, satu mobil pribadi untuk barisan depan, tiga mobil pick up khusus bagi siswa pengguna kursi roda maupun yang memiliki hambatan berjalan, serta satu mobil untuk perangkat pengeras suara.

"Dukungan penuh dari para orang tua, menjadikan keikutsertaan sekolah ini kian semarak," pungkasnya.

Kehadiran SLB Negeri Tamanagung di tengah ribuan peserta karnaval menjadi bukti bahwa pendidikan inklusif mampu berjalan beriringan dengan pelestarian budaya lokal. Selain menanamkan nasionalisme, kegiatan ini juga menegaskan peran sekolah luar biasa sebagai bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat.

Dengan semangat kemerdekaan, SLB Negeri Tamanagung berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah berharga untuk menumbuhkan kepercayaan diri, kemandirian, sekaligus mempererat ikatan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya Blambangan. (rag/01-bwi)