FGD Susun Peta Pola Asuh Pencegahan Stunting di Banyuwangi

Daerah | 06-Feb-2024 09:12 WIB | Dilihat : 19 Kali

Wartawan : redaksi
Editor : redaksi
FGD Susun Peta Pola Asuh Pencegahan Stunting di Banyuwangi

BANYUWANGI || Bratapos.com
Di Indonesia yang dijadikan Literasi Digital ada dua Kabupaten, yakni Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Banyuwangi, hal ini disampaikan Moh. Ihsan Provincial Governance Advisor USAID ERAT - Jawa Timur dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Peta Jalan Pola Asuh Pencegahan Stunting Kabupaten Banyuwangi di Meeting room Hotel Aston Banyuwangi, Selasa (06-02-2024)

Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa perwakilan, diantaranya perwakilan Puskesmas, Fatayat, Kelompok peduli dan Dinas dan Instansi terkait.

Rumusan penurunan stunting ini penting dilakukan, agar penanganan stunting dapat dilakukan secara menyeluruh dan dapat menjangkau seluruh masyarakat.

"kita tidak akan berbicara berapa anggaran yang kita miliki, tetapi bagaimana semua sumber daya dapat kita tingkatkan untuk penanganan stunting" kata Moh Ihsan.

Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Aries Setiawan ketika membuka acara berharap dengan keterlibatan semua komponen masyarakat, maka angka stunting dan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi lebih cepat teratasi.

"Angka stunting di Banyuwangi menurun, tetapi masih banyak yang menjadi tanggung jawab bersama," ujar Aries.

Lebih lanjut Aries mengatakan, bahwa data yang akurat sangat penting untuk melakukan kebijakan terutama dalam menurunkan angka kemiskinan. Diskusi santai yang dilakukan berjalan efektif, para peserta telah menyiapkan data dan rencana penurunan stunting dari lembaga masing-masing untuk dibahas bersama.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Chaironi Hidayat yang diwakili Syafaat dari Srkdi Bimbingan Masyarakat Islam menyampaikan, bahwa Kemerdekaan Agama melalui KUA Kecamatan disamping telah melaksanakan deteksi dini stunting bagi calon manten dengan melampirkan data Elsimil bagi yang mendaftarkan perkawinan, juga melakukan sosialisasi penanganan stunting oleh 201 Penyuluh Agama Islam yang tersebar di 25 Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi.

"Hal ini dilakukan dengan mengingat penyebab utama Stunting adalah pola asuh yang kurang tepat," tutur Syafaat.

Untuk diketahui, dalam kegiatan FGD tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hamzah dan Bapeda Kabupaten Banyuwangi, yang memimpin diskusi.

Pewarta : Ruslan AG
Editor/Publisher : Shelor

Related Articles